Setiap kekeliruan dalam membaca Alquran yang mengubah makna, pasti termasuk lahn jaliy. Akan tetapi tidak setiap lahn jaliy mengubah makna. Asy-Syaikh 'Utsmān Murad mengatakan dalam Manzhumah As-Salsabīl:
أما الجَلِي فخطأٌ في المبنَى ## خل به أو لا يخلُّ المعنى
"Adapun lahn jaliy, maka artinya kekeliruan dalam permasalahan tata bahasa Arab. Baik kesalahan tersebut mengubah makna atau tidak mengubah makna."
Sedangkan lahn khafiy adalah kekeliruan yang berkaitan dengan tata cara membaca Alquran secara khusus, tidak berkaitan dengan tata bahasa Arab:
أما الخَفِي فخطأ في العُرفِ ## من غير إخلالٍ كترك الوصف
"Adapun lahn khafiy, maka artinya adalah kekeliruan dalam permasalahan kesempurnaan membaca Alquran. Tanpa mengubah makna, seperti meninggalkan sebagian sifat huruf Hijaiyyah."
Karenanya, tidak setiap orang mengetahui permasalahan lahn khafiy, sedangkan orang yang memahami bahasa Arab, pasti mengetahui permasalahan lahn jaliy:
لا يَعرِفُ الخَفِي سوى المجوِّدِ ## ويَعرِف الجَلِي كلُّ واحدِ
"Tidak setiap orang mengetahui permasalahan lahn khafiy, kecuali orang yang telah memahami ilmu tajwid dengan baik. Adapun dalam permasalahan lahn jaliy, setiap orang (yang memahami bahasa Arab), pasti juga memahaminya."
Hendaknya kita serius dalam memahami persoalan lahn ini, disebabkan orang yang tidak mau tahu masalah ini, lalu ia terjerumus ke dalamnya, maka ia tidak akan mendapatkan udzur. Al-Imām Abū Muzāhim Mūsā bin 'Ubaydillāh Al-Khāqāniy berkata dalam Qashīdahnya:
فكُنْ عارفًا باللحنِ كيما تزيلَه ## وما للذي لا يعرفُ اللحن من عذرِ
"Maka jadilah orang yang benar-benar memahami persoalan lahn agar engkau tidak terjerumus ke dalamnya. Dan tidak ada udzur bagi orang-orang yang tidak mau tahu permasalahan ini."
Semoga bermanfaat. Bārakallāhu fīkum.
- Muhammad Laili Alfadhli -
(Semoga Allāh mengampuninya dan juga keluarganya. Āmīn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar