Senin, 27 Januari 2020

Nahwu vs Sharaf

"Saya lebih suka nahwu daripada sharaf.
Kalo *sharaf masih bingung* " (Peserta yg ikut kelas Sharaf & Nahwu di divisi Bahasa Arab LKP Cikati)

-----
Tanggapan:

1. Faktor pertama yg plg dasar, pada kelas sharaf Kmarin lbh sering ijin dr prlajaran...

2. Kalau ilmu sharaf blm terasa (banyak) dampaknya... soalny, ia akan terasa manfaatny kalau sudah banyak baca teks arab/kitab, jadi dari sekian banyaknya kosakata kita akan analisis pola kata (harakatnya), jenis kata apa, kemudian kata dasarnya apa, maknanya apa. Adapun,

Kalau nahwu, pake contoh sederhana sj sdh paham dan kerasa manfaatnya, juga sudah paham dasarnya. Misal: kata kerja + pelaku, mubtada + khabar, cukup 2-3 kata untuk memberi contoh nahwu dlm bentuk kalimat. Meski di sana masih banyak hal yg detil, rinci jg luas yg baru dipelajari di level lanjutan.

Namun memang tak bisa dipungkiri, nahwu adl keunikan bahasa Arab, yg ia tidak ada di bahasa kita, jd jika penyampaian pengajar bisa dipahami apalagi asyik, *nahwu akan memikat hati pembelajarnya.*

fyi, saya sendiri jg lebih suka sama nahwu drpd sharaf, namun keduanya tak bisa dipisahkan. Namun sharaf tdk butuh analisis mendalam ketika seseorang sdh byk baca kitab, karena dia sdh hafal diluar kepala pola harakat hanya dengan sekali melihat kata arab yg gundul.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar